Impian, Idealisme, dan Realita


Halo semua, lama tak pernah berbagi cerita di blog ini. Oh ya, buat yang baru pertama kali ke blog yang tak pernah diurus ini kenalin, aku Tiwi Harjanti. Kali ini aku mau berbagi cerita tentang pengalamanku setahun terakhir ini. Kira-kira apa tema ceritaku kali ini ya? Kalau menurut aku sih perjuangan. Yup. Perjuangan meraih apa yang aku impikan, lanjut kuliah kedokteran. J

-Warning : This is gonna be a really long post-

Aku lulusan tahun 2014. Tahun 2014 kemarin aku udah ngerasain gimana jungkir jempaliknya buat diterima di PTN. Entah lewat jalur SNMPTN, SBMPTN, dan berbagai ujian mandiri. Tujuan aku? Fakultas Kedokteran , program studi pendidikan dokter , dengan target Universitas Gadjah Mada. Sungguh jawaban klise untuk pertanyaan yang klise pula ya? Hoho... Tak apa, yang penting alasan aku pilih prodi (program studi) ini ga se-klise alasan yang biasanya mewarnai pilihan prodi ini, yang  mulai dari hanya karena masalah gengsi, paksaan orang tua, ga tahu harus meneruskan hidup kemana (read : bingung pilih jurusan), dan yang karena PENGEN KAYA! NO! Jadi dokter mah lama balik modal :p *peace*

Alasan aku pilih prodi ini............

Terlalu panjang untuk dijabarkan dan sepertinya tidak terlalu penting untuk diketahui khalayak ramai J. Namun , keinginanku untuk mengambil prodi ini lebih menggebu lagi tatkala aku melihat profil dr. Lie Dharmawan di salah satu stasiun TV swasta. Beliau adalah pendiri Rumah Sakit Apung. Aku sangat terkesan dengan perjuangan beliau. Mulai dari pengalaman beliau yang tak diterima FK mana pun di Indonesia, perjuangan hidup kuliah kedokteran di Jerman, sampai bagaimana beliau akhirnya mendirikan rumah sakit apung. Tahun ini pun aku berkesempatan untuk berbincang via WhatsApp dengan salah satu dokter lulusan FK Brawijaya yang menurut aku sangat inspiring! Beliau adalah dr. Gamal Albinsaid. Beliau adalah pendiri Indonesia Medika dengan salah satu program kerjanya yang sangat brilian yaitu Klinik Asuransi Sampah. Asuransi Sampah ini adalah skema asuransi mikro yang dirancang oleh dr. Gamal untuk membantu pelayanan kesehatan bagi keluarga ekonomi menengah ke bawah, dimana untuk membayar premi asuransi, masyarakat hanya perlu menyetor beberapa kilogram sampah non-organik seperti plastik dan bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.

Oke, kembali pada cerita perjuanganku. Dalam SBMPTN tahun lalu aku memilih
  • 1.       Pendidikan Dokter – UGM
  • 2.       Pendidikan Dokter – UNS
  • 3.       Kimia – UGM

Hasilnya? Yup, gagal cuyy.. It’s alright.. Masih banyak ujian mandiri lainnya bukan? J Ringkasnya seperti berikut ini :
  • ·         UM UGM = GAGAL
  • ·         UM UNDIP = Alhamdulillah, teknik kimia
  • ·         UMBPT = alhamdulillah teknik kimia UNS
  • ·         PNUAN UMY = alhamdulillah teknik sipil


Akhirnya aku memilih untuk daftar ulang pada prodi teknik kimia Universitas Diponegoro. Kecewa? Yup, sedikit.. karena bagaimana pun juga aku tetap bersyukur, setelah mengikuti dan mengeluarkan kocek untuk mengikuti ujian mandiri akhirnya membuahkan hasil juga. Walaupun teknik kimia adalah pilihan kedua, aku tetap senang karena dulu waktu kelas 1 SMA aku ingin sekali untuk terjun ke bidang ini. Well, it may seem to be a happy ending... tapi... badai mulai datang.........................

Hari-hari awal OSPEK kulalui dengan ceria. Aku berkenalan dengan kawan baru dan bertemu dengan sosok kakak-kakak berprestasi dari Fakultas Teknik UNDIP. Ya, aku sudah mulai merajut impian baru dan berusaha melupakan keinginan untuk berkuliah di FK. Namun, pada hari keempat OSPEK ada sebuah pengumuman dari ujian saringan masuk salah satu perguruan tinggi kedinasan yang pernah aku coba. Jujur, sebenarnya aku tak ingin untuk melanjutkan ke PTK itu. Dalam waktu yang singkat dan dengan pikiran kacau balau aku dengan cerobohnya memilih keluar dari teknik kimia UNDIP dan melanjutkan kuliah di PTK tersebut. Alasannya? SANGAT KLISE!!

“Tak perlu repot cari kerja, jadi PNS, hidup terjamin”

Oke, memang tak dapat dipungkiri semua orang pasti ingin hidup yang serba terjamin dan berkecukupan, syukur jika berlebih J Terlebih PTK tempat aku diterima ini merupakan PTK dimana kementeriannya memiliki tunjangan yang besar.Mungkin teman-teman sudah bisa menebak PTK apa iniJ

Siapa sih yang tak mau hidup enak? Uh –oh..Tapi hati kecilku berontak. Aku benar-benar tak suka disini. Memang, aku menyadari segala potensi jika aku tetap melanjutkan pendidikan di PTK ini ─selain dari potensi hidup terjamin. Tapi bagaimana? Aku lalui kegiatan OSPEK PTK ini dengan cemberut, setiap hari aku hanya murung dan ingin tidur melulu L Dua bulanan aku merasakan perkuliahan di PTK ini. Rasanya benar-benar berat. Aku tak pernah bisa mengerjakan tugasku dengan maksimal, sekeras dan serajin apa pun yang kucoba. Walaupun aku tersenyum di kelas, aku selalu menangis di dalam kamar kost. Mungkin terdengar lebay. Tapi inilah yang kurasakan. Kuliah tak sesuai keinginan. Sekeras apa pun logika meyakinkan bahwa kuliah di PTK ini adalah pilihan yang terbaik bagi aku dan keluargaku (terutama untuk kedua orang tuaku), sekeras apa pun aku coba untuk menyibukkan diri dengan beragam kegiatan kampus, dan sekeras apa pun aku mencoba untuk tersenyum. Tetap saja. Di dalam, hatiku menangis :’) Terlebih dengan bayang-bayang ancaman DO jika IPK tak mencapai batas minimum, jika tak masuk kuliah lebih dari 3 hari walaupun karena sakit. Semua itu menjadi sangat berat. Pada akhirnya aku memutuskan keluar.............
Ya, setelah sekian lama aku berjuang, status kemahasiswaanku masih tidak jelas. Aku menjadi “pengangguran”, lagi.

Pada saat seperti inilah aku teringat salah satu artikel yang pernah aku baca di zenius tentang memilih mengulang atau nggak. Dari sini aku sadar bahwa memang pilih jurusan kuliah itu krusial banget dan kalau emang pengen dengan suatu jurusan kita harus berusaha semaksimal mungkin. Wawasan aku tentang perjuangan meraih jurusan yang diinginkan makin terbuka ketika aku baca cerita pengalaman para zenius user. Setelah membaca itu semua aku sadar, usaha yang aku lakukan tahun 2014 kemarin belum ada apa-apanya dibanding para pesaingku. Pengalaman memang berharga ya. Entah itu pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain. Semangatku pun menggebu untuk mengikuti SBMPTN 2015. Aku bertekad bahwa aku harus lolos FK di SBMPTN 2015 ini. HARUS.

Perjuangan kali ini tak semudah tahun lalu. Ketika awal-awal aku menganggur, aku sering merasa baper atau bahkan mungkin iri dengan teman-teman seangkatanku yang sudah kuliah. Mereka telah memiliki dunia baru, tugas-tugas kuliah, kawan baru atau bahkan telah mengikuti kompetisi dan berorganisasi. Sedangkan aku? Masih saja berkutat dengan materi SMA yang beberapa sudah mereka lupakan. Perjuangan juga tak mudah karena aku memilih untuk tetap tinggal di kota asalku, Magelang. Sedangkan teman-teman SMAku yang juga memilih untuk mengulang, semuanya memilih untuk mengikuti bimbel program alumni di kota Yogyakarta. Aku sendiri.

Dari sini pula aku sadar. Aku harus berusaha ekstra keras karena aku hanya sendiri. Tidak mengikuti program alumni layaknya teman-temanku. Eksta keras belajar, ekstra keras cari informasi, ekstra keras berdoa. Alhamdulillah, pengalaman ini pun membawaku lebih dekat dengan Allah SWT :’) Beruntung, tahun lalu aku sudah mengenal zenius. Tahun lalu aku mengenal zenius 3 bulan sebelum SBMPTN tapi aku belum begitu tertarik dengan zenius ini. Kali ini aku bertekad untuk memanfaatkan semaksimal mungkin zenius. Aku langsung pergi ke Gramedia Yogyakarta untuk membeli produk Xpedia Alumni-nya. Aku langsung menonton DVD Zenius Learning Guide dan menerapkan “startegi-strategi” yang diajarkan. J Kalau dihitung-hitung, aku efektif persiapan SBMPTN 2015 mulai dari bulan Februari.

Jeng jeng jeng......... pengdaftaran SBMPTN 2015 dibuka...... Belajar dari pengalaman dan juga karena membaca artikel zenius yang ini, kali ini aku ga mau terlalu idealis. Aku ga mau jatuh di lubang yang sama. Akhirnya pilihanku adalah :
1.       Pendidikan Dokter – UNPAD
2.       Pendidikan Dokter – UNS
3.       Pendidikan Dokter – UPN VJ

Aku ga ingin terlalu muluk-muluk untuk kuliah di FKUGM lagi. Daripada Aku tak jadi kuliah kedokteran J Yang penting kan jurusannya J dan yang penting adalah daya resilensi diri sendiri dalam berusaha menjadi apa yang diinginkan (sukses, mapan, bahagia, berguna bagi sesama, dll).

........................................

Sehari setelah SBMPTN beredar kunci jawaban versi bimbel-bimbel dan pribadi. Aku mencoba mencocokan dengan kunci jawaban yang ada di Koran SKH Kedaulatan Rakyat. Belum semuanya aku cocokkan karena kode soalku 634 sedangkan yang ada di koran adalah 500-an. Hmm.... sudah salah 10 :’)

.....................................

Sehari sebelum pengumuman aku merasa biasa saja. Aku membaca postingan di grup-grup FB semua meributkan jam dan link pengumuman.

........................................

Pagi hari 9 Juli 2015 – masih biasa saja, tidak merasa deg-degan. Tiba-tiba rasa deg-degan itu muncul karena rasa khawatir kenapa aku tidak deg-degan.

...........................................

Jam 19.00
Aku memilih untuk membuka pengumuman setelah berbuka puasa. Aku tak ingin jika yang muncul adalah skenario terburuk (tidak diterima satu pun), nafsu makanku hilang ketika buka puasa. Ketika aku membuka laptopku aku mencoba untuk membuka link utama pengumuman.

Error J
Kemudian aku memutuskan untuk membukanya melalui mirror undip. Aku masukkan nomor peserta dan tanggal lahirku. ENTER!

.........................

Aku menutupi layar laptopku dengan buku. “ Kok lama ya , ga kebuka – buka “ , batinku. Akhirnya kuambil bukuku dan tiba-tiba pengumuman itu muncul! Aku tak siap dan langsung menutup mataku dengan tanganku. Namun, karena kurang cepat menutup aku sudah melihat tulisan
.
.
.
.
.
.
.
.

“padjajaran”

Aku buka mataku.. Alhamdulillah... Terimakasih ya Allah.. :’)




19 other thoughts:

  1. ya Allah, beruntung sekali :)
    sepertinya kemarin kita se-kampus pas di PTK. Aku kemarin juga nyoba SBMPTN lagi tp masih blm tembus, sekarang makin gk jelas kuliah mau ngapain. Atau mungkin terlalu idealis sama pilihan yg gk realistis ya?
    Btw, bisa bagi kontaknya? Pengen tanya" tentang SBMPTN kemarin

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo ayo yang anak PTK yg dimaksud ngumpul di mari kita reunian :p
      hampir sama ceritanya, tapi gue keluarnya setelah jadi PNS, dan sekarang gabung di zenius :)

      Hapus
    2. Halo - halo kak Ari Candra :D asyiikk boleh dong sharing - sharing ceritanya ..

      Hapus
    3. wah ide bagus tuh kak Ari, biar bisa sharing pengalamannya :D

      Hapus
  2. MasyaAllah.. Keren kak..
    Sepertinya saya akan mengikuti jejakmu kak.. Saya putuskan untuk kerja dulu sambil belajar zenius.. :D
    Kalo boleh tau, nilai total setelah dicocokan dengan kunci jawaban yg ada, berapa ya kak?
    Sebagai gambaran tahun depan saya ber-SBMPTN.. hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Resaldi, terimakasih..
      wah, aku akhirnya ngga mencocokan dengan kunci jawaban yang beredar nih. tapi terakhir kali aku cocokan dengan kunci jawaban yang berbeda kode (hanya diambil yang soalnya sama) aku salah 10..

      Hapus
  3. subhanallah, alhamdulillah karena dengan usaha yang sungguh2 dan strategi yg benar smua hasil tidak mengkhianati usaha, dan satu lagi saya merasakan bagaimana rasanya memilih jurusan yg tidak sesuai passion itu sangat terasa berat. saya alumni 2014 dari jurusan smk teknik dengan niat dan tekad. persiapan 6 bulan belajar mapel sma dan ips dari nol,alhamdulillah lulus hmpir dismua seleksi,walaupun tidak sesuai PTN target,tpi karena masih penasaran inshaa Alloh msih akan melakukan persiapan sambil kuliah. karena 1 x kesmpatan untuk alumni 2014 smoga aja lancar.memang juga sbnernya saya lulus di PTS salah satu terbaik.dengan fasilitas,kualitas lebih baik dari PTN saya sekarang,tpi apa mau dikata kalo hati kecil menolak smua terasa berat apalagi dengan beban amanat beasiswanya.
    bismillah semoga sukses dengan pilihan kita masing2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Arie , selagi masih ada kesempatan apa salahnya mencoba :) Aamin.. semoga kita bisa menjadi anak yang bisa membanggakan ortu kita dan bisa segera cepat mandiri .. Wah, hebat dong kamu, bisa dapat beasiswa di PTS ya? iya memang berat jika ngga sesuai dengan apa yang diinginkan. Tapi aku pernah baca tweet seseorang , aku kutip kurang lebih
      " Jika kamu merasa apa yang ditetapkan adalah ujian maka bersabarlah, namun jika kamu merasa apa yang ditetapkan adalah jalan yang terbaik maka berusahalah dengan sebaik mungkin untuk mensyukurinya "
      Semangat Arie!

      Hapus
  4. Assalamu'alaikum..
    Hallo kak, wahhh selamat yahh udah resmi jadi mahasiswi FK unpad/univ idamanku/
    Ahh ka tau gaaa kok cerita kaka mirip banget smaa aku yg lulusan taun ini J
    Aku SNMPTN pilih FK sama FKG Unsoed tapi gagal. Akhirnya aku nyoba move on dr SNM ini. Aku nyoba SBMPTN FKG Unpad, FK FKGUnsoed lagi. Dan gagal lagi. Sampe orangtua nyaranin ke PTS aku ga mau, bukan karena gengsi atau apalah aku cuma ga mau bebanin ayah ibu yg biaya fk pts ituuuu duhh geleng kepala :D
    Akhirnya ada kesempatan ikut UM Unsoed ambil FK lagi dan gagal hahahah rasanya udah putus asa aja ka ngerasa bersalah sama orangtua yg ngater jauh2 dr Bandung ke Tasik buat UM unsoed tp hasilnya gagal lagi.
    So, aku mutusin buat 'nganggur' setaun. Ini baru berjalan berapa hari tmn2 angkatanku ospek dan perdana kuliah, jujur sih aku iri sama.kaya yg kaka rasain taun lalu. Hah, aplg tmn2 seangkat ku yg mutusin sama nunggu setaun udah pada bimbel keluar kota atau di Bandung yang biayanya tuhhh geleng2 J.
    Dan aku? Masih dibandung kaaaa. Sedih sih blm ada kgiatan bimbel

    Kaa boleh bagi tips gimana sih strategi kaka bisa tembus FK Unpad kaaa??? Kan kaka mulai intensif Zenius bulan februari kira-kira bulan-bulan sebelumnya kaka ngapain gitu hehehe. Aku tipe anak yg nunda2 gitu jadi mungkin kaka bisa ngasih motivasi buat aku yg males ini kaaa~ :D
    Mohon balasannya yah ka hihi bagi tips-tipsnya smoga taun depan bisa jadi adek angkatan kaka. Aamiin^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam Sintia..
      Alhamdulillah.. iyanih, bismillah.. Terimakasih Sintia..
      NAH! aku juga sependapat dengan dirimu. Banyak temen-temenku yang mencoba ujian FK PTS dan aku hanya bisa baper ngeliatnya. Pengen ikutan juga.. tapi kalau keterima.... biaya nya itu... ga tega deh liat ortu harus ngeluarin kocek dalam banget. Nah, maka dari itu aku bertekad kuat, gimana pun harus tetep bisa FK PTN dg biaya yang ngga memberatkan ortu.. :')

      Hmm, saran aku kamu sekarang cari teman seperjuangan aja.. kalian bisa saling sharing dan ga baper dengan teman-teman kamu yang udah kuliah. Jadi kamu bisa fokus untuk belajar sbmptn with your gengs ;-) Aku apresiasi keputusan kamu buat "nganggur". karena emang, kuliah itu ga semudah "oh yaudahlah ya aku masuk sini aja dulu". mending take a break dulu dan aku yakin bakal banyaaak hal yang bisa kamu pelajari (hal non akademis).

      Emm.. insyaAllah dalam waktu dekat ini aku bakal bikin new post yang lebih lengkap ttg SBMPTN :)

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Assalamualaikum
    Kak tiwi ...
    Congratulation kak dah dapet FK UNPAD
    semoga tahun depn bisa masuk ptn temennya UNPAD (ITB. AAMIIN)
    Cerita perjuangan kakak sangat menginspirasiku
    Kalau boleh tau kak mengerjakan berapa soal kak per mapel....
    MI.TPA.MD.BIG.BIN.FI.KI.BIO..
    Biar jadi pedoman buat nambah semangat...maaf kalau tanya seperti itu
    Soalnya saya ingin mempunyai target kedepannya
    Makasih kak tiwi

    BalasHapus
  9. Beri tips dong kak, aku lulusan 2015,mau nyoba Sbmptn 2016 kelompok ujian saintek.gimana cara ngerjain soal sbm. Biar tembus kedokteran?!!

    BalasHapus
  10. Beri tips dong kak, aku lulusan 2015,mau nyoba Sbmptn 2016 kelompok ujian saintek.gimana cara ngerjain soal sbm. Biar tembus kedokteran?!!

    BalasHapus
  11. Kakak udah sempaat di PTK,berarti waktu kakak resign dari PTK kkak ngeluarin biaya dong?

    BalasHapus
  12. Halo Daniel, tidak karena saya berstatus "dikeluarkan".

    BalasHapus

 

InstagramSlide

Twitter Updates

Meet The Author

:)